Metro,29 Juni 2013
M.Toyib Hidayat
M.Toyib Hidayat |
ANALISA DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Definisi Sistem
Terdapat dua
kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan
yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra
F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,
mendefinisikan prosedur sebagai
berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi
yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When)
dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya
Apa itu Subsistem ?
Subsistem
sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa
sistem berada pada lebih dari
satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu sistem yang terdiri dari
sistem-sistem bawahan seperti sistem mesin, sistem badan mobil dan sistem
rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah
lagi. Misalnya, sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem
generator, sistem bahan bakar dan seterusnya.
Apa itu Supersistem ?
Walaupun istilah
supersistem jarang digunakan, sistem seperti ini ada. Jika suatu sistem adalah
bagian dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu adalah
supersistem. Contohnya, pemerintahan kota
adalah suatu sistem, tetapi ia juga merupakan bagian dari sistem yang lebih
besar – pemerintahan propinsi. Pemerintahan propinsi adalah supersistem dari
pemerintahan kota
dan juga merupakan subsistem dari pemerintahan nasional.
Dari definisi
dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu sistem terdiri dari
elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Mobil terdiri dari
bagian-bagian sistem yang berinteraksi/kerjasama untuk tujuan mobil tersebut
bergerak ke suatu arah. Keluarga, pertama kali terdiri dari 2 individu yang
terpisah yang mana individu itu sendiri merupakan suatu sistem yang terdiri
dari subsistem-subsistem, kemudian bersatu membentuk keluarga untuk mencapai
suatu tujuan.
Keluarga itu
sendiri merupakan subsistem dari sistem Rukun Tetangga (RT), RT merupakan
subsistem dari Rukun Warga (RW), RW subsistem dari suatu Kelurahan,
Kelurahan subsistem dari suatu
Kecamatan, dan demikian seterusnya.
2. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem
dapatlah digambarkan sebagai berikut :
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang
tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak
akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem
(boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar
dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung
sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan
(input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem
adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem
dapat mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku
dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi
akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem
pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran,
maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila
merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka
istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem
lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung
dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai
berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan Tuhan. Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada
yang menyebut dengan man-machine system.
Sistem informasi merupakan contoh
man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem
tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem
yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif
tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu
sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian
rupa, sehingga secara relatif tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja.Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup dapat
digambarkan sebagai berikut :
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
ARTI DESAIN SISTEM
Dari sekian
banyak yang memberikan pengertian mengenai arti desain sistem, akhirnya desain
sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari
suatu system
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari
desain sistem secara umum adalah untuk
memberikan gambaran secara umum kepada
user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan
persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan
komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain
terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan
mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah
tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh
manajemen. Seperti halnya arsitek yang akan membangun rumah tempat tinggal,
setelah arsitek selesai melakukan analisis, maka arsitek mulai membuat sketsa
secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan
kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sispil yang akan membangun
rumah ini. Desain terinci yang memuat potongan-potongan gambar dengan
ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini
disetujui oleh calon pemakai rumah. Arsitek belum akan menggambar detail
bangunannya dengan ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan rumah itu
sendiri disetujui oleh calon pemakai rumah.Analisis sistem dapat mendesain
model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical systems dan logical model. Bagan alir sistem (systems
flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical systems. Simbol-simbol bagan allir
sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal,
hard disk, laporan-laporan.
Logical
model dari sistem informasi lebih
menjelaskan kepada user bagaimana
nantinya fungsi-fungsi di sistem
informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambar dengan
menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus dari data di diagram
arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary).
DESAIN OUTPUT
Output
(keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah
output ini kadang-kadang
membingungkan, karena output dapat terdiri dari macam-macam jenis. Output dapat
berupa hasil di media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di
media lunak (berupa tampilan di layar video). Disamping itu output dapat berupa
hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di
suatu media seperti tape, disk atau
kartu. Yang akan dimaksud dengan output pada tahap desain ini adalah output
yang berupa tampilan di media keras atau di layar video.
TIPE OUTPUT
Output dapat diklasifikasikan ke
dalam beberapa tipe, yaitu :
1. Output Intern (internal output)
Adalah output yang dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan manajemen. Output ini akan tetap tinggal di dalam
perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah tidak
digunakan lagi. Output jenis ini dapat berupa laporan-laporan terinci,
laporan-laporan ringkasan dan laporan-laporan lainnya.
2. Output Ekstern (external output)
Adalah output yang akan
didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Contoh output ekstern
adalah faktur, check, tanda terima pembayaran dan lain sebagainya. Banyak
output ekstern ini dibuat di formulir yang sudah tercetak sebelumnya
(preprinted form) dan sistem informasi hanya menambahkan bagian-bagian tertentu
yang masih harus diisi.
FORMAT OUTPUT
Bentuk atau
format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau
pabrik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Akan
tetapi sekarang dengan kemampuan teknologi komputer yang dapat menampilkan
bentuk grafik, maka output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan, terutama
ooutput untuk keperluan manajemen tingkat menengah ke atas.
DESAIN INPUT
Bila berpikir
tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input (input
device) yang akan digunakan,
semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya.Alat input dapat digolongkan
ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung (online input device). Alat
input langsung merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU,
misalnya adalah keyboard, mouse, touch
screen dan lain sebagainya. Alat input tidak langsung adalah alat input yang
tidak langsung dihubungkan dengan CPU, misalnya KTC (key-to-card), KTT
(key-to-tape) dan KTD (key-to-disk).
PROSES INPUT
Tergantung dari
alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga
tahapan utama, yaitu :
1. Penangkapan data (data capture)
Merupakan proses mencatat
kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke
dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan bukti transaksi.
2. Penyiapan data (data preparation)
Yaitu mengubah data yang telah
ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form,
misalnya kartu plong, pita magnetik atau disk magnetik)
3. Pemasukan data (data entry)
Merupakan proses membacakan atau
memasukkan data ke dalam komputer.
Contoh proses input :
TIPE INPUT
Input dapat dikelompokkan ke
dalam :
1. Input ekstern (external input)
Adalah input yang berasal dari
luar organisasi, seperti misalnya faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar
organisasi.
2. Input intern (internal input)
Adalah input yang berasal dari
dalam organisasi, seperti misalnya faktur penjualan, order penjualan dan lain
sebagainya. Umumnya dokumen dasar yang
akan didesain adalah dokumen dasar untuk
data capture input intern.
DESAIN DATABASE
Basis data
(database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak
tertentu untuk memanipulasinya. Database
merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena
berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan
database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis
data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya
tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Untuk tahap
desain database secara umum, yang perlu
dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang
diperlukan oleh sistem informasi. File-file database yang dibutuhkan oleh
sistem dapat dilihat pada desain model yang digambarkan dalam bentuk diagram
arus data. Langkah-langkah desain database secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan file database untuk
sistem baru File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang
telah dibuat.
2. Menentukan parameter dari file database
Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter dari
file selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi :
-
tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara dan lain
sebagainya
-
media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
-
organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau
file akses langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan
atau hubungan.
-
Field kunci dari file.
DESAIN KONTROL
Suatu sistem
merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-kecurangan
dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Pengendalian yang diterapkan pada
sistem informasi sangat berguna untuk
tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
(kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan). Pengendalian intern juga
dapat digunakan untuk melacak kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga
dapat dikoreksi. Dalam pengembangan suatu sistem informasi, analis dan
perancang sistem harus memikirkan pengendalian yang ada atau yang akan
diterapkannya. Sistem informasi sebagai sistem yang terbuka (open system) tidak
bisa dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan-kesalahan atau
kecurangan-kecurangan. Apabila sistem tersebut dilengkapi dengan suatu
pengendalian yang berguna untuk mencegah
atau menjaga hal-hal yang negatif tersebut, maka sistem akan dapat terus
melangsungkan hidupnya. Suatu sistem harus dapat melindungi dirinya sendiri.
Pengendalian yang baik merupakan cara bagi suatu sistem informasi untuk melindungi
dirinya dari hal-hal yang merugikan. Pengendalian dalam sistem informasi dapat
dikategorikan lebih lanjut ke dalam pengendalian umum (general control) dan
pengendalian aplikasi (application control).
PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR DAN DATA FLOW DIAGRAM
KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Karena banyak
terjadi permasalahan-permasalahan di
pendekatan klasik, maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem
yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.
Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa hanya
dengan mengikuti tahapan di life cycle
saja tidak akan membuat pengembangan sistem informasi menjadi berhasil. Oleh
karena itu diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang
dilengkapi dengan beberapa alat dan teknik supaya membuatnya berhasil.
Pendekatan ini
yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur
(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat
(tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas. Konsep pengembangan sistem terstruktur
bukan merupakan konsep yang baru.
Teknik perakitan
di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua
contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini
memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk
dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil
dari sistem akan mudah untuk dipelihara,
fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik,
tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Salah satu tools dan teknik dalam
pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram =
Diagram Arus Data, DAD).
DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Ide dari suatu
bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada
tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E.
Yourdan dan L. L. Constantine juga
menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan
program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk
membuat model-model sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus
data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat
kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh
Chris Gane dan Trish Sarson. Pada
tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam
komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram
yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem
sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir (misalnya lewat
telpon, surat
dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan
(misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).
DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan
arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga
merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
KOMPONEN DFD
Beberapa komponen atau simbol
yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1. external entity (kesatuan luar) atau boundary
(batas sistem)
2. data flow (arus data)
3. process (proses)
4. data store (simpanan data)
KESATUAN LUAR
Setiap sistem pasti mempunyai
batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya.
Sistem akan menerima input dan
menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity)
merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan
adalah salah satu dari berikut ini :
a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam
perusahaan teatpi di luar sistem yang
sedang dikembangkan
b. Orang atau sekelompok orang di organisasis
tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
c. Suatu organisasi atau orang uang berada di
luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok
d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem
yang sedang dikembangkan
e. Sumber asli dari suatu transaksi
f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan
oleh sistem
Suatu kesatuan luar dapat
disimbolkan dengan suatu notasi kotak
atau suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal, juga dapat
diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas sehingga berbentu
sebagai berikut :
ARUS DATA
Arus data (data
flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses
(process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus
data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau
hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di
perusahaan
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c. Tampilan atau output di layar komputer yang
dihasilkan oleh sistem
d. Masukan untuk komputer
e. Komunikasi ucapan
f. Surat-surat atau memo
g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu
file
h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
i. Transmisi data dari suatu komputer ke
komputer yang lain
Arus data sebaiknya diberi nama
yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan disamping garis
panahnya.
Di dalam menggambar arus data di
DFD perlu diperhatikan beberapa konsep penggambarannya sebagai berikut :
1. Konsep paket dari data (packet of data)
Bila dua atau lebih data mengalir
dari suatu sumber yang sama ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai
suatu arus data yang tunggal. Mengapa ? karena dua atau lebih data tersebut
mengalir bersama-sama sebagai suatu paket. Data yang mengalir bersama-sama
harus ditunjukkan sebagai satu arus data, walaupun misalnya terdiri dari
beberapa dokumen. Contoh penggambaran arus data yang tidak benar
Dua buah arus data ini, yaitu
order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan sebagai arus data yang
tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan pembayaran sebagai
berikut ini
Bila dua buah data ini akan
ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti mempunyai tujuan yang
berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat digambarkan sebagai berikut ini :
2. Konsep arus data menyebar (diverging data
flow)
Arus data yang menyebar
menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari sumber yang sama ke
tujuan yang berbeda.
Pada gambar terlihat bahwa arus
data order penjualan mempunyai sebanyak
3 tembusan, yaitu tembusan untuk jurnal
yang mengalir ke proses pembuatan faktur, tembusan permintaan barang yang
mengalir ke kesatuan luar gudang dan tembusan kredit yang mengalir ke proses
verifikasi kredit. Konsep arus data yang menyebar ini menunjukkan bahwa arus
data tembusan jurnal, tembusan permintaan barang dan tembusan kredit merupakan arus data yang mempunyai
struktur elemen yang sama, karena merupakan hasil dari tembusan arus data order
penjualan.
3. Konsep arus data mengumpul (converging data
flow)
Arus data yang mengumpul
menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari sumber yang berbeda bergabung
bersama-sama menuju ke tujuan yang sama
Arus data pengiriman merupakan hasil dari gabungan arus
data faktur dan slip pengepakan. Arus data mengumpul ini
jarang dibuat di DFD dan sebagai
penggantinya dapat digambarkan
sebagai berikut ini
4. Konsep sumber dan tujuan arus data
Semua arus data harus dihasilkan
dari suatu proses atau menuju ke suatu proses (dapat salah satu atau
kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke bukan suatu proses atau
berasal dari bukan suatu proses tetapi menuju ke suatu proses atau berasal dari
suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini penting karena arus data
adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan digunakan untuk melakukan
suatu proses.
PROSES
Suatu proses adalah kegiatan atau
kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data
yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan
oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk
logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses
dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau
dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul :
Setiap proses harus diberi
penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
1. Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa
suatu angka yang menunjukkan nomor acuan
dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang
dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap
menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu
kalimat diawali dengan kata kerja
(misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya).
Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
3. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan
proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti
proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses
harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses
dilakukan.
Untuk LDFD yang
prosesnya hanya menunjukkan proses
komputer saja, maka
pemroses dapat tidak disebutkan.
Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari
program yang melakukan prosesnya. Keterangan pemroses ini di simbol proses
dapat dituliskan dibawah nama proses sebagai berikut :
Suatu proses terjadi karena
adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah juga merupakan arus
data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai kemungkinan arus data
dalam suatu proses
a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data
dan menghasilkan sebuah arus data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu
arus data dan menghasilkan sebuah arus data
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan
menghasilkan lebihdari sebuah arus data
suatu proses harus menerima arus
data dan menghasilkan arus data. Berikut ini merupakan suatu proses yang salah
:
KAMUS DATA ISI KAMUS DATA
Apa yang perlu
dicatat di kamus data? KD harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas
tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka KD harus memuat
hal-hal berikut ini.
1. Nama arus data.
Karena KD dibuat berdasarkan arus
data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di KD,
sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang
suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di KD.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data
dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data
yang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat
faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedang bagian gudang menyebutnya sebagai
tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan
ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
.
Bentuk data.
Telah diketahui bahwa arus data
dapat mengalir :
-
dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
tercatat di suatu dokumen atau formulir;
-
hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini
biasanya terdapat di media laporan atau
query tampilan layar atau dokumen
hasil cetakan komputer;
-
hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya
dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses
penerimanya;
-
hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir
ini biasanya berbentuk suatu variabel;
-
dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data
yang mengalir dapat berupa:
•
dokumen dasar atau formulir;
•
dokumen hasil cetakan computer
•
laporan tercetak;
•
tampilan di layar monitor;
•
variabel;
•
parameter;
•
field.
Bentuk dari data
ini perlu dicatat di KD, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan KD ke
dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. KD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk
merancang bentuk input sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk
merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk tampilan di layar monitor akan digunakan juga untuk
merancang tampilan layar yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat
data yang mengalir dalam bentuk
parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program. KD
yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan,
dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor, variabel dan field akan
digunakan untuk merancang
database.
4. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana
data mengalir dan ke mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu
dicatat di KD supaya memudahkan mencari arus data ini di DFD.
5. Penjelasan.
Untuk lebih memperjelas lagi tentang
makna dari arus data yang dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi
dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama
dari arus data adalah TEMBUSAN PERMINTAAN PERSEDIAAN, maka dapat lebih
dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari
gudang.
6. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan
terjadinya arus data ini. Periode perlu
dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data
harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan
laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD
adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume
rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu
periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan untuk
mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan
jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus
data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data apa raja.
MENDEFINISIKAN STRUKTUR DATA
Struktur dari
data terdiri dari elemen-elemen data
yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip struktur dari
data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item-item datanya. Nama
dari item data saja yang dicatat di KD tidaklah cukup, masih diperlukan
informasi lainnya dari struktur data tersebut, seperti misalnya informasi
tentang apakah item data tersebut pasti ada atau hanya bersifat optional (dapat
ada dan dapat tidak ada). Biasanya untuk menunjukkan informasi-informasi
tambahan ini di KD dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut ini :
FLOWCHART
JENIS-JENIS FLOWCHART
Ada
lima macam
bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai
berikut ini.
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
Systems Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan
alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem
digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini :
DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT
DAN INPUT)
DESAIN OUTPUT
Pada tahap desain
output secara terinci, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk sistem
yang baru? Desain output secara terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan
ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari output-output tersebut? Desain
output terinci dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah
untuk output berbentuk laporan di media keras. Desain output di media lunak
dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
MACAM-MACAM BENTUK LAPORAN
Bentuk dari
laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan
adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.
LAPORAN BERBENTUK TABEL
Berikut ini adalah macam-macam
laporan yang berbentuk tabel yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya :
Notice Report
Notice report merupakan bentuk
laporan yang memerlukan perhatian
khusus. Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas,
karena dimaksudkan supaya permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan
jelas sehingga dapat langsung ditangani.
Equipoised Report
Isi dari equipoised
report adalah hal-hal yang
bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan
disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan
sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan. Contoh dari laporan ini adalah :
Variance Report
Macam laporan
ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan
hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari laporan ini adalah :
Comparative Report
Isi dari laporan
ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada
laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen
tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Contoh dari comparative report
adalah sebagai berikut:
DESAIN INPUT
Masukan (input)
merupakan awal dimulainya proses informasi. banan mentah dari informassi adalah
data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. data
hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem inforamsi. hasil dari
sistem informasi tidak lepas dari data yang dimasukkan. sampah yang masuk
sampah pula yang keluar (garbage in garbage out). Supaya tidak dihasilkan
sampah, maka input yang masuk dalam sistem informasi harus tidak boleh berupa
sampah. Oleh karena itu desain input harus berusaha membuat suatu sistem yang
dapat menerima input yang bukan sampah.
Desain input
terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang
pertamakali. Jika dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input
yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Pada bab ini akan dibahas desain input
terinci untuk perancangan dokumen dasar dan kode-kode yang digunakan untuk
input.
DOKUMEN DASAR
Dokumen dasar
(source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture)
data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan
sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting di
dalam arus data di sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam
penanganan arus data sebagai berikut ini.
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus
dikumpulkan dan ditangkap.
2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten
dan akurat.
3. Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan
data yang dibutuhkan disebut-kan
satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena
sejumlah tembusan dari formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada
individu-individu atau departemen-departemen yang membutuhkannya.
5. Dokumen dasar dapat membantu di dalam
pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk
audit trail (pelacakan pemeriksaan).
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai
cadangan atau pelindung back up) dari
file-file data di komputer.
Untuk mencapai
maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik. Berikut ini
merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar yang baik,
sebagai berikut ini.
1. Kertas yang dipergunakan.
Beberapa faktor harus
dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan
dignakan, yaitu sebagai berikut
ini.
a. Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
b. Penampilan dari dokumen dasar.
c. Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
d. Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar,
dilipat atau dibawa-bawa oleh pemakainya).
e. Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor,
panas, dingin, lembab atau mengandung asam).
f. Metode pengisian data di dokumen dasar
tesebut, ditulis tangan atau dicetak dengan mesin.
g. Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat
di dokumen dasar.
2. Ukuran dari dokumen dasar.
Usahakan ukuran
dari dokumen dasar berupa ukuran dari kertas yang standar dan banyak dijual.
Ukuran kertas yang umum adalah ukuran kuarto (81/2" x 11") dan ukuran
folio (81/2" x 14"). Jika dokumen dasar lebih kecil dari ukuran
kertas standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak
membuang kertas, misalnya ukuran kertas standar dibagi 2, dibagi 3, dibagi 4
dan sebagainya.
3. Warna yang digunakan.
Penggunaan warna
akan membantu di dalam mengidentifikasikan dengan cepat dokumen dasar yang
dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama
bila menggunakan karbon. Warna yang baik ini adalah warna yang cerah.
Warna-warna gelap, seperti misalnya biru tua, hijau tua, merah tua, coklat,
ungu, hitam dan lain sebagainya
sebaiknya di-hindari untuk digunakan.
4. Judul dokumen dasar.
Dokumen dasar
harus diberi judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan dari dokumen dasar
tersebut. Judul harus sesingkat mungkin tetapi jelas. Bila dokumen dasar akan
digunakan oleh pihak-pihak luar
perusahaan, selain judul yang ada, maka nama perusahaan sebaiknya juga
dicantumkan.
5. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen
dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya. Nomor dokumen dasar dapat
diletakkan di pojok bawah kiri atau di pojok bawah kanan (jangan di atas kiri,
karena tertutup bila distaples dan jangan di atas kanan, karena dapat
membingungkan dengan nomor urut dokumen dasar). Nomor dokumen dasar ini dapat
juga digunakan untuk menunjukkan sumber dan jenisnya. Misalnya nomor dokumen
dasar PJ-FO1 dapat menunjukkan bahwa sumbernya dari departemen penjualan
(ditunjukan oleh kode PJ) dan jenisnya adalah faktur penjualan model ke 1
(ditunjukkan oleh kode FOl).
6. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar,
nomor unit dari masing-masing dokumen dasar biasanya dicantumkan di pojok kanan
atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan pengendalian (dapat diketahui
bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya meloncat), untuk pelacakan
pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
7. Nomor dan jumlah halaman.
Bila dokumen dasar terdiri lebih
dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi nomor dan jumlah
halamannya, supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Misainya
halaman pertama dapat diberi nomor halaman 1-3 (menunjukkan halaman pertama
dari sejumlah 3 halaman), halaman ke dua diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor
dan jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas.
8. Spasi.
Spasi antar baris dan spasi antar
karakter pada dokumen dasar harus diperhatikan, terutama bila dokumen dasar
akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar
harus disesuaikan dengan spasi yang dibuat oleh mesin.
9. Pembagian area.
Dokumen dasar
harus dibentuk dengan pembagian area
sedemikian rupa, sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian
atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area
kontrol, area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi,
area jumlah dan area nomer.
MEDIA INPUT
1. Formulir Kertas
Dokumen sumber yang membutuhkan
pengisian dengan metode tulisan tangan atau pengetikan. Perancangan formulir
kertas melibatkan :
o
Pemilihan kertas yang tepat
o
Ukuran
o
Manifolding
o
Zoning
o
Penyiapan instruksi
o
Pembuatan kapsion danpenggambaran field data
o
Pemberian spasi
o
Pemberian sekuens
2. Formulir Elektronik
Rancangan layar entri data yang
merefleksikan dokumen sumber. Komponen
yang digunakan
o
Zoning
o
Instruksi
o
Garis, kotak dan kapsion
o
Indikator field data
Urutan pedoman perancangan Perancangan formulir elektronik
Ø
Rancangan field data
Ø
Pengaturan kapsion dan field data
Ø
Rancangan pesan pada layar
3. Perangkat entri langsung
Perangkat yang dapat digunakan
untuk memasukkan data secara langsung, antara lain
o
Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
o
Optical Character Recognition (OCR)
o
Digitizer
o
Image scanner
o
Perangkat Teller Machines (ATM)
o
Mouse
o
Voice recognition
4. Kode
Kode digunakan untuk
o
Meringkas input data
o
Mengklasifikasi dan mengidentifikasi item data
o
-Mengambil atau memilih item data tertentu -Memperbolehkan satu atau
lebih arah tindakan untuk terjadi menurut
o
nilai yang disimpan dalam field kode
Yang termasuk struktur kode
adalah
o
Sekuens
o
Blok
o
Grup
o
Kode spesial (kode bar & kode warna)
5. Menu
Menu dibedakan
atas menu basis teks dan visual. Jenis menu visual adalah menu pull-down, nested, shingled, tiled,
icon, sentuh, isyarat dan suara.
6. Bahasa natural
Memungkinkan
sistem komputer mengerti bahasa manusia. Bahasa natural berupa dialog
percakapan dan antarmuka database.
PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI
Disusun oleh :
M.Toyib Hidayat
Manajemen Informatika Komputer
MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar